Subscribe:

Ads 468x60px

.

menu

Monday, January 12, 2015

Komunukasi Organisasi dan Kelompok : Persiapan komunikasi kelompok dan Anggota dan Pemimpin dalam Kelompok

Komunukasi Organisasi dan Kelompok
Persiapan komunikasi kelompok dan Anggota dan Pemimpin dalam Kelompok


Penulis : Adianto Saputra (1316031002)
Ahmad Roihan (1316031004)
Azka Faza Esa (1316031012)
Kicky Adhityawan (1346031038)

Mata Kuliah : Komunikasi Organisasi dan Kelompok



JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Komunikasi Komunikasi Organisasi dan Kelompok”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Organisasi dan Kelompok di program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas lampung.  Makalah ini disusun untuk memperdalam tentang Komunikasi Kelompok dan Organisasi.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandarlampung,  25 November 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER  ..........................................................................................  i
KATA PENGANTAR..........................................................................................  ii
DAFTAR ISI  ......................................................................................................  iii
BAB I: PENDAHULUAN  .................................................................................  1
A. Latar Belakang Masalah  ...................................................................  1
B.  Rumusan Masalah  ............................................................................  1
C.  Tujuan Pembahasan............................................................................  2
BAB II: PEMBAHASAN  ............ .......................................................................  3
A. Persiapan komunikasi kelompok.....................................................  3
B. Anggota dan Pemimpin dalam  Komunikasi Kelompok.................  8
C. Komunikasi Organisasi..................................................................  12
BAB III: KESIMPULAN  ..................................................................................  17
DAFTAR PUSTAKA  ........................................................................................  19


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di dalam makalah ini mencakup komunikasi kelompok dan organisasi. Komunikasi kelompok merupakan interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Sedangkan komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Dan masih banyak yang lain yang berhubungan dengan komunikasi kelompok dan organisasi
Kelompok dan organisasi merupakan struktur, yang dapat diinterpretasikan sebagai aturan-aturan dan sumber daya organisasi. Struktur-struktur ini sebagai gantinya, menciptakan sistem sosial di dalam organisasi. . Maka dari itu di dalam makalah ini membahas lebih mendalam tentang komunikasi kelompok dan organisasi diantaranya membahas tentang persiapan komunikasi kelompok , anggota dan pemimpin dalam kelompo, dan komunikasi organisasi dari buku milik dari buku  Joseph Devito.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami ungkapkan di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud persiapan komunikasi kelompok.
2) Apa yang dimaksud anggota dan pemimpin dalam komunikasi.
3) Bagaimana proses komunikasi organisasi.
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah komunikasi kelompok dan organisasi adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui arti pentingnya persiapan komunikasi kelompok.
2) Untuk menambah wawasan pembaca mengenai anggota dan pemimpin dalam kelompok.
3) Untuk mengetahui bagaimana teori-teori komunikasi organisasi diaplikasikan dalam menganalisis kehidupan sehari-hari
4) Untuk memberikan media pembelajaran kepada khalayak tentang komunikasi organisasi.


BAB II
PEMBAHASAN


A. Persiapan komunikasi kelompok
Kita semua merupakan anggota dari berbagai kelompok kecil. Contoh kecil adalah keluarga. Beberapa dari komunikasi yang secara pribadi paling penting dan paling memuasan terjadi pada kelompok kecil. Pada unit ini membahas akan sifat dasar kelompok kecil dan mengindentifikasi karakteristiknya. Kemudian sifat dari karakteristik kita pakai sebagai dasar untuk empat jenis pokok kelompok kecil dan prosedur yang diikuti para peserta kelompok.

Beberapa dari komunikasi yang secara pribadi paling penting dan paling memuaskan terjadi di dalam kelompok kecil. Sifat dasar dan karakteristik ini kemudian kita pakai sebagai dasar untuk mempelajari empat jenis pokok kelompok kecil dan prosedur yang diikuti para peserta kelompok.

Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hampir semua aspek kehidupan. Bisa merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), dapat merupakan sarana meningkatkan pengethuan para anggotanya (kelompok belajar) dan bisa pula merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok pemecahan masalah).

KELOMPOK KECIL
Sekumpulan perorangan relatif kecil yang masing – masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu di antara mereka.
- Kelompok kecil merupakan sekumpulan perorangan, cumlahnya cukup kecil sehingga semua anggota bisa berkomunikasi dengan mudah sebagai pengirim ataupun penerima.
- Para anggota kelompok harus dihubungkan satu sama yang lain dengan beberapa cara.
- Diantara anggota kelompok harus ada beberapa tujuan yang sama.
- Para anggota kelompok harus dihubungkan oleh beberapa aturan dan struktur organisasi.

Beberapa Norma Kelompok Kecil
Kadang ada norma atau aturan yang diberlakukan dalam kelompok kecil, norma dan aturan ini biasanya dinyatakan secara explisit dan biasanya hanya bersifat implisit. Terlepas dari itu semua peraturan ini merupakan kekuatan yang mengatur perilaku para anggotanya. Beberapa norma mengatur perilaku kelompok secara keseluruhan: semua anggota keluarga harus berkontribusi membantu anggota keluarga yang mengalami kesulitan; kelompok akan menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin.
Menurut Napier dan Gershenfeld (1987) para anggota kelompok akan menerima norma tersebut apabila:
- Anggota menginginkan keanggotaan yang kontinue dalam kelompok
- Pentingnya keanggotaan kelompok seseorang semakin tinggi
- Kelompok bersifat kohesif dan para anggota berhubungan secara erat, terikat satu sama lain, dan saling tergantung satu sama lain, dan kelompok memenuhi kebutuhan mereka.
- Pelanggaran norma dihukum dengan reaksi yang negatif atau dikucilkan dari kelompok.

KELOMPOK PEMECAH MASALAH
Sekumpulan individu yang bertemu untuk memecahkan suatu masalah tertentu atau untuk mencapai suatu keputusan mengenai beberapa masalah tertentu. Kita akan mengupas kelompok semacam ini dari segi pendekatan pemecahan masalah yang klasik dan masih populer.

KELOMPOK NOMINAL
Kelompok nominal dapat diuraikan dengan cara mengikuti prosedurnya ketika berhadapan dengan masalah spesifik (Huseman, 1977). Mengurutkan beberapa peringkat masalah penting dengan cara mengumpulkan kontribusi para anggotanya dan memprioritaskannya tanpa evaluasi atau diskusi.

Salah satu kelemahan dari pendekatan ini adalah bahwa para anggota tidak memperoleh manfaat dari stimulasi para anggota lainnya. Keuntungannya adalah bahwa sifat keterbukaan dan kepercayaan lebih besar dengan hambatan yang paling minimum, oleh karena daftarnya dibuat secara pribadi. Oleh karena kritik dan evaluasi ditunda, maka semua segi dari pemasalahannya segera dapat diidentifikasi.

KELOMPOK PENGEMBANGAN IDE
Banyak kelompok kecil dibentuk semata-mata hanya untuk mengembangkan ide. Kelompok yang melakukan Sumbang saran yang merupakan teknik untuk menyelesaikan suatu masalah denang cara memunculkan gagasan sebanyak mungkin. Dalam hal ini sumbang saran sering dipakai (Osborn, 1957). Sumbang saran merupakan satu teknik untuk memecahkan masalah dengan cara memunculkan gagasan sebanyak mungkin. Dalam sistem ini, prosesnya terdiri dari dua tahap. Pertama adalah periode sumbang saran dan yang kedua adalah periode evaluasi.

KELOMPOK PENGEMBANGAN PRIBADI
Yang berusaha membantu para anggotanya untuk menyelesaikan masalah tertentu, seperti kecanduan alcohol, mempunyai orangtua peminum, atau mantan narapidana. Kelompok pengembangan pribadi yang lain bersifat lebih terapis dan dirancang untuk mengubah aspek kepribadian atau perilaku secara mendasar.
Beberapa kelompok pengembangan pribadi yang populer:
- Kelompok tatap muka
- Kelompok pelatihan asertik
- Kelompok peningkat kesadaran

KELOMPOK PENDIDIKAN ATAU BELAJAR
Tujuannya untuk memperoleh informasi baru atau keterampilan baru melalui pertukaran pengetahuan. Dalam kebanyakan kelompok kecil, semua anggota memiliki sesuatu untuk diajarkan dan sesuatu untuk dipelajari. Para anggota mengumpulkan semua pengetahuan mereka dan mereka semua akan memperoleh manfaatnya.
FORMAT KELOMPOK KECIL
Kelompok kecil melakukan kegiatannya dengan berbagai format. Format yang paling populer adalah panel atau meja bundar, seminar, symposium, dan symposium – forum.

Panel atau meja bundar. Dalam format panel atau meja bundar, anggota kelompok mengatur diri mereka sendiri dalam pola melingkar. Mereka berbagi informasi atau memecahkan permasalahan tanpa pengaturan siapa dan kapan mereka berbicara. Anggota akan memberikan kontribusinya jika mereka sendiri merasakan layak untuk itu.

Seminar. Dalam seminar,  anggota kelompok adalah “para pakar” dan berpatisipasi  dalam format panel atau meja bundar. Perbedaannya adalah dalam seminar terdapat peserta yang anggotanya diminta untuk berkontribusi. Mereka ini bisa diminta untuk menhajukan pertanyaan atau memberikan beberapa umpan balik.

Modifikasi lain dari seminar adalah format seminar dua – panel, yang terdiri dari panel pakar dan panel awam. Panel awam mendiskusikan topik, tetapi jika mereka memerlukan informasi teknis, tambahan data, atau pengarahan, mereka akan meminta bantuan kada anggota panel pakar untuk memberikan informasi yang diperlukan.

Simposium. Dalam simposium, setiap anggota menyajikan presentasi yang telah disiapkan, seperti halnya pidato didepan umum. Semua pembicara menilik dari aspek yang berbeda mengenai satu topik. Dalam simposium, pemimpin akan memperkenalkan para pembicara, mengatur alur dari satu pembicara ke pembicara lain, dan bisa menyampaikan ringkasannya secara berkala.

Simposium – Forum. Simposium – forum terdiri dari dua bagian: simposium, dengan pembicara yang sudah disiapkan, dan forum, yang mempersilahkan para hadirin untuk mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh pembicara. Pimpinan akan memperkenalkan para pembicara dan menjadi moderator dalam acara tanya jawab.

B. Anggota dan Pemimpin dalam Kelompok
1. ANGGOTA DALAM KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL
Menurut Kenneth Benne dan Paul Sheats (1948) ada 3 klasifikasi kelas umum:
PERAN ANGGOTA
1. Peran Tugas Kelompok
Peran tugas kelompok adalah peran yang membuat kelompok mampu untuk memfokuskan secara lebih spesifik dalam mencapai tujuan kelompok. Kedua belas peran kelompok yang spesifik diuraikan pada tabel berikut.

Tabel Peran Tugas Kelompok

2. Peran Membina dan Mempertahankan Kelompok
Peran membina dan Mempertahankan Kelompok, Kelompok merupakan satu unit yang para anggotanya memiliki hubungan interpersonal yang beragam. Kelompok dan para anggotanya memerlukan dukungan interpersonal yang sama sesuai yang dibutuhkan anggotanya. Peran Pembina dan mempertahankan kelompok merupakan fungsi untuk mendukung hal ini. Membina dan mempertahankan kelompok dibagi menjadi tujuh peran spesifik

Tabel Membina dan Mempertahankan Kelompok

3. Peran Individual
Peran ini menghambat kelompok dalam mencapai tujuannya dan lebih berorientasi pada individu daripada kelompok. Peran semacam ini sering diistilahkan dengan malfungsi, yang menghambat efektifitas kelompok baik dalam produktivitas maupun kepuasan pribadi. Ada delapan jenis spsifik yang termasuk dalam peran semacam ini.

Tabel Peran Individual

ANALISIS PROSES INTERAKSI
Pada sistem ini menganalisis kontribusi para anggota kelompok kedalam empat ketegori umum:
1) Kontribusi positif sosial-emosional
2) Kontibusi negatif sosial-emosional
3) Jawaban percobaan
4) Pertanyaan

Partisipasi Anggota
1) Berorientasilah pada kelompok
2) Pusatkan konflik pada kmasalahnya
3) Bersikaplah tanpa prasangka secara kritis
4) Pastikan pemahaman

Pikir Kelompok
Pikir kelompok menurut Janis merupakan “modus berfikir seseorang yang terlibat dalam pencarian, persetujuan menjadi begitu dominan di dalam suatu kelompok kohesif yang cenderung untuk melampaui penilaian realistis atau suatu alternatif tindakan”. Istilahnya sendiri dimaksudkan untuk memberi syarat mengenai “kerusakan dalam efisiensi mental, pengujian realitas, dan pertimbangan moral sebagai akibat adanya tekanan kelompok.

PEMIMPIN DALAM KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL

Dalam kebanyakan kelompok kecil, satu orang berperan sebagai pemimpin. Dalam kelompok lain, kepemimpinan bisa dipegang oleh beberapa orang. Lebih lanjut, sang pemimpin bisa ditunjuk atau secara otomatis muncul dalam proses perkembangan komunikasi.

Gaya Kepemimpinan
Sebagai tambahan untuk melihat perhatian pokok dalam kepemimpinan, seperti yang kita lakukan dengan teori kepemimpinan situasional, kita dapat juga melihat kepemimpinan dari tiga gaya kepemimpinan: lepas kendali, demokratis, dan otoriter (Bennis & Nanus, 1985; Shaw, 1981).

Pemimpin lepas kendali. Pemimpin lepas kendali tidak berinisiatif untuk mengarahkan atau menyarankan alternatif tindakan. Akan tetapi, pemimpin ini lebih mengizinkan kelompok untuk mengembangkan dan melaksanakan sendiri pekerjaannya, bahkan termasuk juga mengizinkan untuk melakukan kesalahan. Pemimpin semacam ini menolak setiap wewenang yang diberikan.
Pemimpin Demokratis. Pemimpin demokratis memberikan pengarahan, tetapi mengizinkan kelompok untuk mengenmabngkan dan melaksanakan cara yang dikehendaki para anggotanya. Para anggota kelompok didorong untuk menentukan saran dan prosedur. Pemimpin demokratis merangsang timbulnya pengarahan sendiri dan aktualisasi diri pada para anggota kelompok.
Pemimpin otoriter. Pemimpin otoriter merupakan kebalikan dari pemimpin lepas kendali. Pemimpin semacam ini menentukan kebijakan kelompok atau membuat keputusan tanpa berkonsultasi atau memastikan persetujuan dari para anggotanya. Pemimpin ini bersifat impersonal. Komunikasi mengalir dari pemimpin ke pemimpin, tetapi jarang mengalir dari anggota ke anggota. Pemimpin otoriter berusaha untuk meminumumkan komunikasi antarkelompok, sehingga membuat peran pemimpin menjadi lebih penting.

Diantara fungsi – fungsi tugas pemimpin adalah mengaktifkan interaksi kelompok, mempertahankan interaksi yang efektif, mempertahankan agar para anggota tetap pada jalurnya, memastikan kepuasan anggota, mendorong terjadinya evaluasi dan perbaikan, dan menyiapkan para anggota untuk siap berdiskusi. Pemimpin yang efektif menilai orang, mendengarkan secara aktif, bersikap bijaksana, memberi peghargaan, bersikap konsisten, mengakui kesalahan, memiliki rasa humor, dan memberikan contoh yang baik.


C. KOMUNIKASI ORGANISASI

BEBERAPA PENDEKATAN ORGANISASI
Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah menganggap bahwa organisasi harus menggunakan metode-metode ilmiah untuk meningkatka produktivitas. Dalam pandangannya produktivitas pada umumnya menyangkut masalah fisik dan psikologis. Contohnya, seseorang melakukan studi waktu dan gerak untuk pekerjaan menyekop batu bara. Dalam pendekatan ilmiah ini komunikasi dianggap sebagai pemberian perintah dan menjelaskan prosedur dan operasi. Yang dikenal hanyalah struktur formal organisasi dan sistem komunikasi formal.

Pendekatan Hubungan Antar Manusia
Pendekatan hubungan antar manusia berkembang sebagai reaksi terhadap perhatian eksklusif faktor-faktor fisik dalam mengukur keberhasilan organisasi. Salah satu asumsi prinsip dari pendekatan hubungan antar manusia adalah bahwa kenaikan kepuasan kerja akan mengakibatkan kenaikan produktifitas. Contohnya, seorang karyawan yang bahagia adalah karyawan yang produktif oleh karena itu, fungsi manajemen adalah menjaga agar  para karyawan terus merasa puas.
Dalam hal ini pemimpin menciptakan norma-norma dan para anggota kelompok mengikutinya, pengendalian kepemimpinan dianggap cara terbaik untuk meningkatkan kepuasan dan produksi. Komunikasi merupakan salah satu alat penting manajemen dalam usaha mencapai hasil tersebut.
Pendekatan hubungan antar manusia mengakui pentingnya kelompok sosial, informal di dalam organisasi dan memberikan pertimbangan khusus kepada komunikasi interpersonal di dalam sub-kelopok organisasi tersebut

Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem mengombinasikan unsur-unsur terbaik dari pendekatan ilmiah dengan pendekatan hubungan antar manusia. Pendekatan ini memandang organisasi sebagai suatu sistem dimana semua bagian berinteraksi dan setiap bagian mempengaruhi bagian lainnya. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem terbuka terhadap informasi baru, responsif terhadap lingkunga, bersifat dinamis, dan selalu berubah. Pendekatan sistem menganggap bahwa faktor fisik dan psikologis pada manajemen ilmiah dan faktor sosial dan psikologis pada pendekatan hubungan antar manusia adalah penting.
Setiap faktor mempengaruhi faktor lainnya. Semua harus dipertimbangkan jika ingin agar organisasi dapat berfungsi sempurna. Komunikasi akan menghubungkan berbagai bagian dengan bagian lainnya dan menghasilkan banyak gagasan baru.

Pendekatan Kultur
Sebuah pendekatan kontemporer mengenai organisasi menganggap bahwa perusahaan harus dipandang sebagai suatu kesatuan sosial atau kultur. Perspektif kultur memandang organisasi dan para pekerjanya memiliki seperangkat nilai-nilai dan tujuan yang sama. Dalam pandangan kultural, komunikasi tidak hanya sekedar pesan yang dikirim dari satu anggota ke anggota lain melalui satu atau lebih saluran.
Beberapa hal yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan beberapa hal baik:
1. Mereka memiliki bias untuk bertindak
2. Mereka berusaha dekat dengan pelanggan
3. Mereka mendorong pemimpin yang mandiri dan berjiwa wirausaha
4. Mereka mencapai produktifitas melalui orang
5. Mereka mendorong manajemen tahu semua
6. Mereka tetap berpegang pada apa yang mereka ketahui
7. Mereka memiliki struktur organisasi yang sederhana dan bersandar pada puncaknya
8. Mereka bersifat desentralisasi (longgar) dan sentralisasi (ketat)

JARINGAN KOMUNIKASI
Yang dimaksud dengan jaringan disini adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif, pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini merupakan sistem yang umum yang digunakan oleh kelompok dalam hal mengirimkan pesan dari satu orang ke orang lain.


Struktur Jaringan Komunikasi


Gambar Jaringan Komunikasi Organisasi
1. Struktur Lingkaran. Struktur lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain di sisinya.
2. Struktur Roda. Struktur roda memiliki pemimpin yang jelas, yaitu yang posisinya dipusat. Orang ini merupaka satu – satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya.
3. Struktur Y. Struktur Y relative kurang tersentralisasi disbanding denga struktur roda, tetapi lebih tersentralisasi disbanding dengan pola yang lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas (orang ketiga dari bawah pada Gambar 20.2). tetapi satu anggota lain berperan sebagai pemimpin kedua (orang kedua dari bawah). Anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu orang lainnya.
4. Struktur Rantai. Struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggotanya yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat disini. Orang yang berada diposisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada diposisi lain.
5. Struktur Semua Saluran. Struktur semua saluran atau pola bintang hamper sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama umtuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran, setiap anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Pola ini memungkin adanya partisipasi anggota secara optimum.
Produktifitas dan Semangat Jaringan
Tidak ada jaringan komunikasi yang baik dan buruk dengan sendirinya. Semua jaringan komunikasi lebih baik atau lebih buruk dilihat dari penggunanya. Kepadatan informasi yang akan dibahas kemudian sering terjadi kelompok tersentralisasi karena semua informasi terkumpul pada satu orang. Individu sentral ini sering menjadi pintu gerbang dan mencegah informasi datang dari berbagai anggota.
ARUS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Pembahasan mengenai komunikasi dalam organisasi dalam bentuk arah arus informasinya sangat penting. Adapun beberapa arah arus komunikasi sebagai berikut:

Komunikasi ke Atas
Komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi misalnya, para pelaksana ke manajernya, atau dari para dosen ke dekan fakultas.
Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke Bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim oleh manajer kepada karyawannya atau dari dekan fakultas kepada para dosennya.
Komunikasi Lateral
Komunikasi Lateral adalah pesan antara sesame manajer ke manajer, karyawan ke karyawan. Pesan semacam ini bisa bergerak dibagian yang sama didalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral merupakan komunikasi yang terjadi antara dua dosen sejarah perguruan tinggi yang sama. Komunikasi lateral memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah.
Kabar Burung
Merupakan saluran yang informal dimana pesan mengalir didalam suatu organisasi. Pesan yang tergolong kabar burung suatu jenis komunikasi serial tidak mengikuti garis formal semacam itu. Jenis komunikasi ini seringkali sulit dilacak sumber asli dari pesannya sehingga sulit sekali untuk meneliti informasi yang tergolong kabar burung ini.
Istilah kabar burung berasal dari perang saudara ketika kabel telegram digantungkan dari pohon ke pohon dan membentuk kabar burung. Menurut beberapa ahli kabar burung ini sering digunakan apabila:
- Ada perubahan besar di dalam organisasi
- Informasinya baru, tidak seorang pun menyukai informasi usang yang semuanya sudah tahu
- Komunikasi tatap muka secara fisik mudah dilakukan
- Para pekerja terkelompokkan kedalam klik-klik tertentu

Kepadatan Informasi
Merupakan situasi dimana informasi yang dikirim kepada setiap orang melebihi kapasitas orang itu untuk memprosesnya. Kepadatan informasi tampaknya sudah menjalar disemua organisasi dan sudah tentu inilah penyebab mengapa begitu banyak organisasi yang menggunakan komputer untuk mengatasinya.



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari Uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa kita semua merupakan anggota dari berbagai kelompok kecil. Beberapa dari komunikasi yang secara pribadi paling penting dan paling memuaskan terjadi di dalam kelompok kecil. Sifat dasar dan karakteristik ini kemudian kita pakai sebagai dasar untuk mempelajari empat jenis pokok kelompok kecil dan prosedur yang diikuti para peserta kelompok. Kelompok Kecil tersebut memiliki norma.

Selain kelompok kecil terdapat pula, kelompok pemecah masalah, kelompok nominal, kelompok pengembangan ide, kelompok pengembangan pribadi, kelompok dan pendidikan atau belajar.

Kelompok kecil melakukan kegiatannya dengan berbagai format. Format yang paling populer adalah panel atau meja bundar, seminar, symposium, dan symposium – forum.

Anggota dalam komunikasi kelompok kecil, menurut kenneth benne dan paul sheats (1948) ada 3 klasifikasi kelas umum: peran tugas kelompok, peran membina dan mempertahankan kelompok dan peran individual.

Analisis proses interaksi menganalisis kontribusi para anggota kelompok kedalam empat ketegori umum: kontribusi positif sosial-emosional, kontibusi negatif sosial-emosional, jawaban percobaan, pertanyaan.

Dalam kebanyakan kelompok kecil, satu orang berperan sebagai pemimpin. Dalam kelompok lain, kepemimpinan bisa dipegang oleh beberapa orang. Lebih lanjut, sang pemimpin bisa ditunjuk atau secara otomatis muncul dalam proses perkembangan komunikasi. Gaya Kepemimpinan Sebagai tambahan untuk melihat perhatian pokok dalam kepemimpinan, seperti yang kita lakukan dengan teori kepemimpinan situasional, kita dapat juga melihat kepemimpinan dari tiga gaya kepemimpinan: lepas kendali, demokratis, dan otoriter (Bennis & Nanus, 1985; Shaw, 1981).

Beberapa pendekatan organisasi : pendekatan ilmiah, pendekatan hubungan antar manusia, pendekatan sistem, pendekatan kultur

Yang dimaksud dengan jaringan disini adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Terdapat lima struktur jaringan yaitu : Struktur Lingkaran, Struktur Roda, Struktur Y, Struktur Rantai, Struktur Semua Saluran.

Arus komunikasi dalam organisasi sebagai berikut: komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi lateral, kabar burung.

Kepadatan Informasi Merupakan situasi dimana informasi yang dikirim kepada setiap orang melebihi kapasitas orang itu untuk memprosesnya. Kepadatan informasi tampaknya sudah menjalar disemua organisasi dan sudah tentu inilah penyebab mengapa begitu banyak organisasi yang menggunakan komputer untuk mengatasinya.


DAFTAR PUSTAKA

Devito, Joseph A. 2011. Teori Komunikasi Antarmanusia. Tangerang Selatan: KARISMA Publishing Group

Artikel ini diambil dari buku Teori Komunkasi Antarmanusia oleh  Joseph A Devito

1 komentar:

  1. http://traveling-gigs.blogspot.co.id/2017/01/tanjung-setia-beach-ideal-surfing-spot.html

    ReplyDelete